Tak diduga, ketika tiba di tanah kelahiran hanya cibiran yang diterima Khosiin. Dia dipandang sebelah mata oleh tetangganya sendiri. Melihat kondisi Khosiin yang hanya memiliki satu kaki menjadi alasan.
“Ada kata-kata yang membuat hati saya tersayat. Tapi saya bertekad tidak akan menyerah dalam keterbatasan,” kata Khosiin saat bertemu dengan tim Aksi Cepat Tanggap pada pertengahan April 2021.
Di kampung halaman, Khosiin bersemangat untuk mencari kerja. Meski untuk berjalan harus dibantu alat, dia terus berikhtiar. Dirinya yakin pertolongan Allah bakal menghampiri jika hambanya mau berusaha.
Dari pekerjannya barunya, Khosiin mengumpul rupiah demi rupiah untuk memodifikasi motornya menjadi roda tiga. Hal ini dilakukan agar mobilitasnya mudah.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait