Guru SDN 3 Weleri Kendal hanya mengajar satu siswa baru. (Eddie Prayitno)

Dia mengatakan, proses belajar mengajar tetap dilaksanakan meski dengan jumlah siswa yang minim. “Saya dinas terkait bisa memberikan pendampingan agar bisa mencari solusi sehingga proses belajar tetap berjalan,” ujarnya.

Hal yang sama juga terjadi di SDN Truko Kecamatan Gemuh. Siswa kelas satu hanya ada 4 anak. Menurut seorang guru, faktor lokasi sekolah yang berbatasan dengan jalan raya pantura menjadi penyebab minimnya jumlah siswa.

Tidak hanya itu, populasi penduduk terutama anak usia sekolah dasar di sekitar sekolah juga minim. Pasangan mudanya banyak yang merantau, bahkan bekerja di luar negeri.

“Anak-anak yang berada di seberang jalan memilih sekolah lain untuk menghindari risiko kecelakaan,” ujar Siti Nurhidayati, guru SDN Truko.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal, Sulardi mengatakan ada 28 sekolah pada tahun ajaran baru ini menerima siswa sedikit.

“Fenomena sekolah terpadu dan pondok pesantren, menjadi faktor banyak anak yang memilih sekolah terpadu atau memondokkan anaknya di pesantren,” kata Sulardi.

Disdikbud Kendal sendiri belum mewacanakan untuk melaksanakan penggabungan sekolah. Pasalnya jika dilakukan regruping, khawatir akses anak-anak akan kesulitan. Namun demikian ini menjadi bagian dari evaluasi agar tahun depan bisa jumlah siswa lebih banyak lagi.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network