SOLO,iNews.id – Keberadaan rel bengkong yang berada di kawasan Purwosari tentu tak asing bagi warga Kota Solo dan sekitarnya. Rel bengkong ini menjadi satu-satunya rel kereta yang berada di tengah kota dan masih dilalui kereta api.
Jalur penghubung antara Solo dan Wonogiri ini, satu-satunya yang tak memiliki pintu perlintasan atau palang pintu.
Padahal rel ini membelah jalan kota. Karena letaknya yang bengkong membelah jalan Slamet Riyadi, banyak pengguna jalan yang terjatuh. Apalagi bila hujan turun, otomatis rel ini menjadi licin.
Apabila dilihat dari faktor penyebab kecelakaan disebabkan karena posisi rel yang bengkong. Namun bila dilihat dari sisi tak kasat mata, masyarakat setempat meyakini, kecelakaan yang kerap terjadi di rel bengkong itu disebabkan kejahilan sang penunggu rel bengkong.
Hal ini diperkuat dengan kejadian kecelakaan yang kerap terjadi saat waktu magrib atau menjelang petang, terutama saat hujan.
Rel bengkong sudah ada sejak 1800-an silam. Kala itu, rel bengkong didirikan untuk mempermudah pengiriman tebu dari Wonogiri menuju pabrik gula Colomadu, Kabupaten Karanganyar.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait