Selain menyiapkan tempat untuk investasi, kata Ganjar, pihaknya juga menciptakan sekolah-sekolah pendukung. Ini untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan untuk mendukung investasi.
"Investasi mesti melibatkan masyarakat lokal. Untuk itu, kita siapkan SDM-nya. Tentunya ini tidak akan selesai dalam waktu lima tahun. Maka kita siapkan mulai sekarang. Setidaknya kalau pendidikan S1, mereka membutuhkan waktu sekitar empat tahun," ujar Ganjar.
Dengan demikian, empat tahun ke depan sudah ada SDM disiapkan dengan bagus dan memiliki kemampuan yang hebat. Bahkan Ganjar juga terus menyiapkan SDM dengan pengalaman internasional. "Kita persiapkan anak-anak dengan skill yang hebat. Kita akan terus kawal ini," ujarnya.
Menurut da, di Jateng ada daerah yang memiliki daya tarik tinggi untuk menarik investasi, yakni Batang. Segala persiapan terus dilakukan untuk menyambut para investor masuk ke Batang dan daerah lainya di Jateng. "Kita coba mengawal terus karena Batang ini memang paling menarik orang (investor) untuk datang," ujarnya.
Ganjar menyatakan, untuk menarik investasi ke Jateng memang ada tantangannya. Untuk itu, iklim investasi, integritas, kredibilitas yang sudah baik dan kondusifitas masyarakat harus terus dijaga.
"Tapi kalau kemudian kita tidak bisa merawat situasi ini, kondusivitas, integritas, kredibilitas itu tidak bisa dijaga, ilang semuanya. Itu jadi tantangannya," tegasnya.
Editor : Ahmad Antoni
gubernur jateng ganjar pranowo mnc group Hary Tanoesedibjo pemprov jateng jawa tengah investor investasi Executive chairman
Artikel Terkait