Selain itu, DPU tetap menyiagakan dua pompa untuk wilayah tikungan tol dan satu di tikungan RSI Sultan Agung. Bersama BBWS, Dinas PU juga menyiagakan pompa mobile yang selalu siaga 24 jam untuk kondisi darurat di berbagai wilayah Kota Semarang.
Sementara berbagai langkah preventif, koordinatif, monitoring evaluasi serta pelaksanaan di lapangan dilakukan bersama antara Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kementerian PUPR, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dan seluruh pihak terkait.
“Komunikasi dan koordinasi terus kita jalin, dengan semua pihak terkait maupun terdampak genangan ini. Harapannya semua tantangan teknis maupun non teknis dapat terselesaikan lebih cepat serta tidak ada pihak yang dirugikan,” ungkap Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu, Kamis (30/11).
Koordinasi juga telah dilakukan Pemkot Semarang dengan BPJN yang membantu menurunkan alat berat untuk proses pengerukan sedimen di sepanjang selokan Kaligawe.
Mbak Ita, sapaan akrab wali kota bahkan telah menyampaikan permohonan penambahan kapasitas pompa di rumah pompa Tenggang dan Sringin kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR).
"Kemarin kami telah menyampaikan kepada Pak Menteri untuk bisa menambah kapasitas pompa di rumah pompa Tenggang dan Sringin. Kami juga sampaikan bahwa kondisi hujan saat ini debit air yang ada di catchment area Kali Tenggang dan Kali Sringin sangat besar,” kata Mbak Ita.
“Kondisi pompa pada rumah pompa Tenggang dari total 6 unit, kondisi 3 unit rusak dan pompa Sringin dari total 5 unit, kondisi 2 unit rusak. Alhamdulillah, Pak Menteri merespons dengan sangat baik dan langsung memberikan bantuan," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
banjir genangan kota semarang wali kota semarang Hevearita G Rahayu kementerian pupr kaligawe pemkot semarang
Artikel Terkait