Supono bercerita, rumah yang ditinggalinya adalah rumah peninggalan mendiang orangtua dari istrinya. Diperkirakan, rumah tersebut sudah berusia lebih dari setengah abad dan belum pernah diperbaiki. “Kalau hujan bocor, tidurnya di tempat adik. Nggabung karena masih bujang,” katanya.
Supono merupakan Pengurus Ranting PDI Perjuangan (PDIP) sebagai Wakil Sekertaris Ranting. Supono tak menyangka, siang bolong itu bisa duduk berdampingan dengan seorang gubernur. “Kamar kye sih dinggo apa? Gudang? Sampeyan karo bojone ngode apa?,” tanya Ganjar.
Supono bekerja serabutan. Sementara istrinya sesekali menjadi buruh cuci. Ganjar pun meminta Supono agar mencari pekerjaan tetap. “Pak, dereng gadah jamban,” seloroh Sukanti.
Ganjar yang semula akan pamit, langsung menatapi pada Kades Gemuruh. Tawa pun pecah. Kepada Kades, Ganjar memintanya untuk mendata rumah warga yang belum memiliki jamban.
“Yawis ngko sisan digawe jambane, gotong royong ya. Pak kades, didata wargane sing ora nduwe jamban, ben aja plunglap (Yasudah nanti dibuat sekalian jambannya, gotong royong ya. Pak Kades didatanwarganya yang tidak punya jamban, biar tidak BAB Sembarangan),” tutur Ganjar.
Editor : Ahmad Antoni
pdi perjuangan gubernur jateng ganjar pranowo Kabupaten Banjarnegara pdip renovasi kader pdip gotong royong
Artikel Terkait