"Kami sudah buka sejak 26 Juli 2022 atau sebelum upacara pembukaan ASEAN Para Games, di sini menjual berbagai hampers dengan bahan utama kayu dan respons pengunjungnya cukup bagus," kata Dewi.
"Kebanyakan yang mampir dan tertarik beli berasal dari Filipina dan Indonesia. Mereka tetap ramah meskipun tadi sempat menawar harga. Seru juga sih bagi saya yang bahasa Inggris-nya tidak lancar," katanya.
Sementara itu, Rodolfo mengaku berharap bisa menemukan harga cendera mata yang lebih murah.
"Barang-barang cendera mata ini oke dan bagus. Tapi kami masih berusaha membuatnya agar lebih murah," kata Rodolfo.
Dia lantas memberi nilai sangat bagus ketika ditanya pendapatnya tentang Solo sebagai tuan rumah ASEAN Para Games. Namun dia belum bisa berkeliling mengunjungi tempat-tempat menarik di Kota Bengawan.
Rodolfo mengaku terkesima dengan fasilitas para penyandang disabilitas yang tersedia di hotel dan mengatakan bahwa makanan Indonesia memiliki banyak kesamaan rasa dengan di Filipina.
"Kami mengonsumsi makanan yang kalian makan juga. Makanan Indonesia dan Filipina memiliki kesamaan, tapi mungkin lebih pedas saja di sini. Kalau soal fasilitas di sini sangat oke. Kami menikmati tinggal di sini," ucapnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait