SRAGEN, iNews.id - Museum Manusia Purba Sangiran di Kabupaten Sragen kembali ramai dikunjungi wisatawan, utamanya para pelajar. Museum menjadi lokasi yang menarik untuk edukasi bagi anak-anak.
Ribuan wisatawan telah datang ke Sangiran saat libur Natal dan tahun baru 2023. Mereka yang datang antara lain dari Lampung, Jakarta, Salatiga, Kalimantan, Banyuwangi dan berbagai daerah lainnya. Wisatawan dari Soloraya juga banyak yang datang.
"Yang datang banyak di antaranya para pelajar, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, dan mahasiswa. Keluarga juga banyak," kata salah satu pemandu wisata di Sangiran, Manto, Sabtu (21/1/2023).
Museum ramai dikunjungi saat hari libur atau Sabtu dan Minggu. Sebagian besar yang berkunjung adalah pelajar yang mengikuti studi tour.
Salah satu rombongan yang berkunjung ke Mesum Sangiran adalah dari PAUD Telkom Solo. Kegiatan outing class yang dilakukan sebagai wisata edukasi bagi anak-anak.
"Kami memilih ke Museum Sangiran karena mengenalkan sejarah itu tidak melihat usia. Memori dari informasi yang ditangkap anak-anak usia dini malah cenderung lebih cepat untuk disimpan dengan melihat secara langsung," kata Kepala PAUD Telkom Solo, Yuli Setiowati.
Pihaknya ingin mengenalkan kepada anak-anak tentang fosil manusia purba dan sejarah lainnya yang ada di Museum Sangiran.
Dikatakannya, Museum Sangiran memiliki daya tarik wisata edukasi yang tepat utuk dikunjungi. Dari beberapa display yang disajikan, anak-anak dapat melihat langsung dan menambah pengetahuan mengenai sejarah peradaban manusia purba dan fosil hewan purba.
"Museum Sangiran juga bisa sebagai objek cinematografi. Anak-anak sangat exciting untuk berfoto ria atau mendokumentasikan apa yang ada di dalam museum," ucapnya.
Kawasan museum yang bagus, lanjutnya, menjadikan objek fotografi yang menarik dan dapat digunakan sebagai kenangan bahwa di usia dini anak-anak pernah berkunjung ke Museum Sangiran. Kelak bisa menjadi cerita tersendiri saat mereka dewasa.
"Di Museum Sangiran, anak-anak juga senang karena dapat berinteraksi langsung dengan cara menyentuh beberapa fosil yang berada di ruang pamer. Hal ini menjadi salah satu daya tarik anak-anak," tuturnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait