Kedua, pengaruh interpersonal. Mungkin saja ada exposure tinggi melalui media sosial, tetapi orang melakukan hal yang sama bukan karena tren dari media sosial, melainkan karena informasi atau bujukan dari orang yang dekat dengan kita.
Ketiga pengaruh diri. Bisa jadi karena Fear of Missing Out (FOMO), sehingga jika tidak ikut-ikutan muncul perasaan ketinggalan. Atau bisa juga karena curiosity yaitu penasaran dengan apa yg terjadi karena adanya exposure di medsos.
"Semua motif keputusan yang mendasari di atas bisa menuntun kita untuk mengambil keputusan ikut-ikutan secara rasional atau intuitive belaka,” ujarnya.
Fadjri, berpesan agar secara bijak dalam menyikapi sesuatu yang sedang tren atau tengah viral di masyarakat.
“Ikut-ikutan boleh. Asal sebelum melakukan atau membeli yang sedang viral, perlu dipikirkan matang-matang mengenai kebutuhan dan dampak pada diri. Dengan demikian, keputusan yang diambil atas dasar rasionalitas bukan intuisi karena ikut-ikutan,” ucapnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait