Orang tua calon siswa melihat jurnal penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMP 1 Brangsong, Kendal. (Foto: iNews.id/Eddie Prayitno)

KENDAL, iNews.id – Orang tua dan siswa berprestasi di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah mengeluhkan sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru atau (PPDB) tingkat sekolah menengah pertama (SMP).

Sebab, calon siswa di luar wilayah meski mempunyai nilai tinggi bisa tidak diterima karena kalah bersaing dengan siswa yang domisilinya berada di dekat sekolah. Sementara untuk PPDB tingkat SMA, kuota siswa miskin 20 persen bisa membuat pendaftar dari luar zona bisa tersingkir.

Untuk melihat peringkat calon siswa baru, orang tua pun harus rutin mengecek dan memantau jurnal pemeringkatan calon siswa yang berubah-ubah tiap saat. Hal ini sangat merepotkan orang tua maupun calon siswa.

Salah satu orang tua siswa, Sri Mulyani mengaku anaknya semula mendaftar di SMP 1 Brangsong, namun terpaksa pindah ke sekolah lain karena nilainya kurang dari 82, apalagi dia berdomisili di luar zonasi yang ditentukan, yakni 6 kilometer dari lokasi sekolah.

“Di SMP Brangsong ini nilai SKHUN terendah sebesar 82. Anak saya kebetulan nilainya kurang dari 82. Selain itu, rumah kami juga di luar zonasi sekolah, karena itu terpaksa kami pindah ke sekolah lain,” katanya, Jumat (6/7/2018).


Sementara itu, PPDB tingkat SMA dan SMK ada kuota khusus untuk siswa dari keluarga tidak mampu sebesar 20 persen, namun tidak menutup kemungkinan bisa bertambah. Seperti di SMK Negeri 4 Kendal.

Kepala SMK Negeri 4 Kendal, Kusdaemanto mengatakan, kuota 20 persen itu merupakan minimal dan tidak menutup kemungkinan terjadi penambahan. “Kuota tersebut  bisa terpenuhi melihat  berkas yang masuk sudah ada  663 pendaftar. Banyak  siswa yang menggunakan surat keterangan tidak mampu dari desa,” katanya.

Meski demikian, kata dia, jika nanti dilakukan verifikasi ke rumah ternyata orang tua siswa mempunyai kendaraan atau lainnya otomatis siswa tersebut bisa gugur atau tidak diterima. “Kami menargetkan jumlah siswa baru sebanyak 504 atau 14 kelas dengan  asumsi satu kelas 36 siswa,” katanya.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network