PURWOREJO, iNews.id – Peristiwa musibah tank TNI yang terperosok masuk ke Sungai Bogowonto meninggalkan duka dan kekhawatiran di kalangan warga Purworejo. Meski kegiatan outbond sangat baik bagi pendidikan karakter anak, pascamusibah itu, beberapa warga khususnya yang memiliki anak di bangku pendidikan PAUD dan TK, mengaku trauma dan akan lebih selektif lagi.
Penelurusan iNews ke sejumlah lokasi Taman Kanak-kanak (TK) di Purworejo. Pembahasan mengenai musibah kecelakaan itu masih hangat diperbincangan masyarakat, khususnya di kalangan orang tua siswa. Mereka mengaku akan mempertimbangkan dan tidak akan mengizinkan anak-anak untuk mengikuti kegiatan outbond sejenis yang berbahaya dan bisa mengancam keselamatan.
“Kebetulan keponakan saya ikut pas naik tank-nya. Setelah kejadian ini, saya sekarang akan lebih memperhatikan soal resiko jika ada kegiatan outbond dari sekolah. Namanya musibah memang tidak ada yang tahu, namun sebagai orang tua saya akan lebih selektif lagi,” kata Estiyanti, orang tua salah satu siswa TK di Purworejo, Senin (12/3/2018).
Senada juga disampaikan Via Valen, orang tua siswa TK lainnya. Dia mengatakan, mendengar informasi itu dari grup whatapps orang orang tua TK. Via menilai, musibah ini harus diambil bisa dipetik pelajaran. “Saya inginnya untuk kegiatan outbond tidak lagi di lokasi yang membahayakan anak-anak kami,” ucapnya.
Kegiatan outbond memang baik bagi pendidikan karakter anak, melatih kemandirian, berani, dan saling bantu membantu. Namun jika ada kegiatan yang bersifat membahayakan, orang tua meminta pihak terkait untuk mengkaji ulang kegiatan tersebut.
“Kegiatan outbond bagus untuk perkembangan anak, tapi kita sebagai orang tua juga harus jeli. Kalau beresiko tinggi mending tidak usah ikutlah,” ujar Soviyah, salah satu orang tua siswa.
Seorang Guru TK, Ainun menuturkan tidak menyalahkan siapapun dan menilai peristiwa itu sebagai musibah. Pihaknya juga akan mengambil pelajaran atas kejadian itu untuk lebih berhati-hati dan selaktif lagi saat merencakan kegiatan outbond. “Kami akan selektif lagi untuk memilih yang terbaik bagi anak-anak,” tuturnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait