PEKALONGAN, iNews.id – Cara berjualan jajanan yang dilakukan Lia Afidah, warga Dukuh Kedolong, Desa Jrembengkembang, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan mampu mencuri perhatian. Mengenakan kostum hantu kuntilanak, ia berjualan berkeliling usai salat tarawih sambil tertawa cekikikan.
Aktivitas berjualan jajanan papeda (pati puyuh dadar) dengan cara keliling kampung, dilakukan saat malam hari. Kostum hantu kuntilanak yang dikenakan, warnanya putih menjuntai ke bawah. Rambut terurai panjang dengan wajah putih, berkelopak mata hitam, terlihat beberapa percikan warna merah darah di bagian mulutnya.
Dalam berjualan, ia menggunakan kostum horor sambil naik sepeda motor keluar masuk kampung. Sebelum berangkat, ibu dua anak ini berdandan sendiri merias wajahnya seperti kuntilanak.
“Sebelumnya saya berjualan siang hari dan menggunakan kostum seragam sekolah dan kostum aneh lainnya. Namun setelah pandemi dan pas Ramadan, tidak ada anak ke sekolah,” kata Lia Afidah alias Lia Keling.
Sehingga dagangannya menjadi kurang laku. Untuk itu, ia lalu berusaha menarik perhatian agar warga tetap mebeli jajanannya. Dandanan ala kuntilanak justru menarik perhatian pembeli dan membut dagangannya laris manis. Kehadirannya tidak membuat takut dan justru ditunggu anak-anak, remaja dan ibu-ibu setelah salat tarawih.
Makanan yang dijual adalah papeda atau pati puyuh dadar. Yakni makanan yang terbuat dari tepung kani, dituangkan ke wajan dan diberi telur puyuh, lalu digulung dengan tusuk bambu. Aneka rasa disediakan, seperti pedas, asin, manis, gurih, balado dan lainnya.
Harganya juga yang sangat terjangkau, Rp1.500 per tusuk. Para pembeli biasanya membeli lebih dari satu tusuk. Bahkan tak jarang diborong puluhan tusuk. Dalam sehari, dirinya mendapatkan penghasilan Rp100.000 hingga Rp200.000.
Uang diperoleh untuk menambah penghasilan keluarganya. Suaminya, Nur Khayak juga berjualan bakso kecil keliling kampung. Saat berjualan malam hari, kedua anaknya yang masih SD bersama sang ayah menunggu ibunya pulang jelang dini hari.
Salah satu anak, Jihan yang menjadi pelanggan mengaku senang dengan kehadiran penjual jajanan ala kuntilanak di kampungnya. Suara cekikikan Lia yang khas justru ditunggu-tunggu. Para pembeli senang karena juga mendapat hiburan gratis.
Tidak ada anak-anak atau pembeli yang takut meski penampilannya menyeramkan. Penampilan Lia yang berpakaian seperti hantu sering dijadikan ajang selfie dan update status di media sosial (medsos).
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait