Untuk para petani, Kementerian Pertanian (Kementan) menyimpan beberapa langkah antisipasi dalam menghadapi fenomena La Nina, mulai dari irigasi sampai asuransi pertanian. Menurutnya, langkah-langkah tersebut patut diapresiasi.
"Langkah-langkah yang telah disiapkan pemerintah patut diapresiasi karena demi menyelamatkan para petani dari ancaman kerugian akibat La Nina," katanya.
Jika kita melihat program yang dicanangkan pemerintah, kata dia, tentu sangat membantu para petani. Namun dalam implementasinya bukanlah suatu hal yang mudah, mengingat karakteristik petani yang beraneka ragam. Ada yang langsung sigap dan tanggap dan ada juga yang belum tanggap terhadap program yang dicanangkan.
"Terlebih lagi, terkadang program yang ditawarkan perlu disosialisasikan secara optimal agar diketahui oleh para petani, program yang dicanangkan juga harus dipastikan benar-benar tepat sasaran sehingga manfaat yang diharapkan dapat terwujud," ujarnya.
Namun demikian, Prof Sucihatiningsih mengatakan, program asuransi pertanian adalah program yang sangat menjanjikan dan akan dapat menolong para petani ketika terjadi gagal panen. Apalagi pemerintah telah memberikan subsidi terhadap premi asuransi sehingga akan lebih meringankan petani dalam membayar premi.
"Asuransi pertanian juga dapat menjadi solusi bagi para petani yang mengalami gagal panen dengan modal yang menipis. Karena saat gagal panen terjadi, petani tidak perlu khawatir karena dapat melakukan klaim asuransi sehingga akan memperoleh ganti rugi yang dapat digunakan untuk modal memulai usaha pertanian kembali," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait