Sigit Puji Restiyono (36) seat membuat kap lampu dari bahan pipa paralon di rumahnya, Dusun Jetak, Kelurahan/Kecamatan Bandungan. (Angga Rosa, Sindonews)

SEMARANG, iNews.id - Pandemi Covid-19, membuat tempat karaoke di wilayah Bandungan, Kabupaten Semarang sepi pengunjung. Bahkan sampai saat ini, industri usaha hiburan tersebut masih terpuruk.

Kondisi ini membuat pendapatan para pekerja di tempat karaoke turun drastis. Bahkan ada pekerja yang dirumahkan sehingga tidak memiliki pendapatan. Mereka pun harus putar otak untuk mencari pendapatan guna memenuhi kebutuhan keluarga.

Seperti yang dialami Sigit Puji Restiyono (36) warga Dusun Jetak RT 5 RW 2, Kelurahan Bandungan, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Guna mencari penghasilan tambahan, lelaki yang bekerja di salah satu tempat karaoke di Bandungan ini mulai merintis usaha lampu hias berbahan pipa paralon.

"Sebelum pandemi, saya digaji Rp1,5 juta per bulan. Sejak pandemi gaji berkurang karena pendapatan tempat bekerja juga menurun lantaran pengunjung dibatasi termasuk jam operasional. Untuk mendapatkan tambahan, saya rintis usaha ini," katanya, Jumat (13/11/2020).

Menurutnya, dalam bisnis lampu hias dengan bahan pipa paralon dia terbilang masih pemula. Sekali produksi perhari hanya mampu menghasilkan satu buah kap lampu siap pakai.

"Dalam proses pembuatan kap lampu ukir, saya memanfaatkan pipa paralon dengan ukuran lingkaran 3 sampai 4 inci. Kemudian sejumlah alat seperti gerenda, amplas, stiker jenis skotlet, cat Pylox, dan kayu papan penyangga lampu," katanya.

Sigit terinspirasi membuat lampu hias dengan motif ukir tokoh atau bunga setelah menonton YouTube. Awal mula membuat kap lampu dirinya memakai paralon bekas yang diambil dari tempat karaoke. Semula hasil karyanya hanya untuk menghias warung di rumah.

Dalam perjalanan waktu, Sigit berpikir untuk memproduksi lebih banyak karena banyak peminat. Sampai sekarang telah tersedia puluhan kap lampu hias dengan beragam motif.

"Sampa saat ini, saya sudah membuat puluhan kap lampu. Motifnya mulai karakter orang, tokoh kartun, bunga-bunga, kupu-kupu dan sebagainya," ujarnya.

Bapak dua anak tersebut mengaku kerajinan berbahan dasar pipa paralon itu dijual mulai Rp100.000 hingga Rp200.000. Setiap bahan baku paralon dengan panjang 4 meter, Sigit dapat menghasilkan lima lampu hias. Sejauh ini, yang tersulit adalah membuat kap lampu dengan motif kupu-kupu. Adapun biaya untuk pembelian bahan baku pembuatan dirinya mengeluarkan biaya mencapai Rp90.000.

"Sementara ini penjualan masih manual dari teman ke teman. Pembeli terjauh dari Yogjakarta," ujarnya.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network