Dikatakannya, mayones yang diciptakan telah melewati uji produk Pusat Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta.
“Hasilnya, mayones yang dibuat dari bahan dasar tahu sutra memiliki kandungan lemak yang lebih rendah jika dibanding mayones yang beredar di pasaran,” tuturnya.
Gabriel Ivo mengatakan, mayones dari tahu sutra dikemas menggunakan jar dari kaca. Tujuannya, agar mengurangi penggunaan plastik dan supaya ramah lingkungan.
“Sementara dari segi pemasaran produk, kami memanfaatkan promosi dan penjualan secara online melalui platform media sosial Instagram dan Facebook,” kata Gabriel Ivo.
Ia menambahkan, pemasaran dengan menggunakan media sosial lebih efektif dan dapat menjangkau lebih banyak pelanggan. Walau demikian, untuk proses pengiriman untuk sementara masih menggunakan sistem cash on delivery (COD).
“Pemasaran online dilakukan karena ingin mematuhi aturan pemerintah dalam rangka upaya pencegahan Covid-19. Saat COD kami tetap mengutamakan protokol kesehatan,” ujarnya.
Pihaknya berharap inovasi mayones dari tahu sutra dapat diterima dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait