Ganjar Pranowo saat menghadiri acara di DPD PDIP Jateng, Panti Marhaen Semarang beberapa waktu lalu, sebelum pandemi Covid-19. (Dok Sindonews)

Dia mengatakan, geliat menyongsong pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mulai menghangat. Jangankan beda partai politik (Parpol), kata dia, sesama kubu satu Parpol pun sangat mungkin terjadi beda pendapat. 

Hal ini tampak antara figur Ganjar Pranowo dengan jajaran elit PDIP. Sulit dibantah bahwa Ganjar yang sekarang masih memimpin Jawa Tengah sebagai Gubernur untuk kedua kalinya memiliki elektabilitas yang relatif tinggi.

Menurutnya, elektabilitas memiliki arti ketertarikan seseorang dalam memilih. Elektabilitas adalah tingkat keterpilihan yang disesuaikan dengan kriteria pilihan. Elektabilitas bisa diterapkan kepada barang, jasa maupun orang, badan atau partai.

“Elektabilitas sering dibicarakan menjelang pemilihan umum. Elektabilitas partai politik maupun figur, berarti tingkat keterpilihan partai politik atau figur di publik. Elektabilitas partai tinggi berarti partai tersebut memiliki daya pilih yang tinggi,” ujarnya.

Elektabilitas figur tinggi berarti figur tersebut memiliki daya pilih yang tinggi juga. Untuk meningkatkan elektabilitas maka objek elektabilitas harus memenuhi kriteria keterpilihan dan juga populer. “Nah...pada posisi elektabilitas Ganjar dirasa moncer, termasuk oleh elit PDIP,” kata dia.

Dalam masyarakat, sering diartikan bahwa orang yang populer dianggap mempunyai elektabilitas yang tinggi. Sebaliknya, seorang yang mempunyai elektabilitas tinggi adalah orang yang populer. Popularitas dan elektabilitas tidak selalu berjalan seiring. 


Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network