Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo saat mengunjungi booth dalam kegiatan Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Kota Solo, Sabtu (19/11/2022). Foto: Ist.

 “Karena itu bagian dari risiko yang dihadapi saat bekerja, dan kita mulai fokus pada pekerja bukan penerima upah, para petani, nelayan, pengusaha-pengusaha mikro, online, UMKM yang kita yakini banyak dari yang hadir di sini memiliki profesi itu dan belum tau adanya jaminan sosial ketenagakerjaan, karena itu adalah hak mereka,” ucapnya. 

Menurut data, hingga Oktober 2022 jumlah peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan sudah mencapai 36,48 juta pekerja. Dari angka tersebut jumlah pekerja dari segmen pekerja informal (bukan penerima upah) baru mencapai 5 juta pekerja. 

Hal ini yang menyebabkan BPJS Ketenagakerjaan terus melakukan sosialisasi dan edukasi melalui kampanye agar pekerja informal yang jumlahnya sangat banyak untuk mendaftarkan diri.

Pihaknya terus meningkatkan kualitas layanan, baik saat pekerja mendaftar, membayar iuran atau saat pekerja akan menerima manfaat sebagai peserta.

“Kini proses pendaftaran dan pembayaran iuran juga makin mudah karena dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja melalui aplikasi Jamsostek Mobile (JMO) serta kanal kerja sama lainnya,” ujar dia. 


Editor : Ary Wahyu Wibowo

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network