Bupati Magetan Suprawoto (depan) didampingi Forkopimda Magetan dan tokoh masyarakat saat konferensi pers di Pendapa Surya Graha, Kantor Bupati Magetan, Sabtu (14/3/2020) terkait kasus korona di wilayah setempat. (Foto: Antara)

MAGETAN, iNews.id –Pascakematian pasien positif korona asal Kabupaten Magetan di RSUD dr Moewardi Solo, Jawa Tengah (Jateng), pemerintah kabupaten (pemkab) setempat mengisolasi 10 anggota keluarga korban. Langkah itu diambil untuk mengantisipasi penularan Covid-19.

Diketahui, pasien positif corona yang meninggal dunia itu sudah dimakamkan di kampung halamannya di Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur (Jatim), Rabu (11/3/2020).

“Kami mengambil kebijakan ini gar penularan Covid-19 tidak semakin meluas,” kata Bupati Magetan Suprawoto dalam keterangan persnya di Pendapa Surya Graha, Kantor Bupati Magetan, Sabtu (14/3/2020).

Suprawoto mengatakan, berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Magetan bekerja sama dengan Dinkes Provinsi Jatim, didapati 10 anggota keluarga korban yang pernah berkontak fisik dengan yang bersangkutan. Kontak fisik itu terjadi semasa korban masih dirawat di RSUD dr Moewardi Solo.

“Korban meninggal ini merupakan warga kelahiran Magetan, namun tinggal di Solo. Dimakamkan di Magetan karena permintaan keluarga,” kata Bupati.

Saat kontak tersebut, pemeriksaan spesimen korban belum diketahui. Sementara, hasil laboratorium baru keluar pada Jumat (13/3/2020) yang menyatakan korban positif virus corona. Korban meninggal dan dimakamkan pada Rabu (11/3/2020).

Saat ini ke-10 anggota keluarga korban itu sudah diambil sampel darah dan nasofaring oleh Dinkes Jatim untuk kemudian dikirim ke Balitbangkes Kemenkes. Ke-10 anggota keluarga yang diisolasi tersebut adalah anak, cucu, menantu, dan empat saudara korban, termasuk juga istri korban yang saat ini sedang diisolasi di RSUD dr Soedono, Kota Madiun.

Adapun, isolasi keluarga korban akan dilakukan di rumah korban selama 14 hari ke depan dengan pengawasan ketat tim Dinkes Magetan. Untuk sementara, pihaknya menyarankan agar warga tidak mengunjungi keluarga korban dalam waktu dekat.

Sementara dari pantauan tim medis, sampai dengan Jumat kemarin, kesehatan seluruh anggota keluarga korban dalam kondisi baik. Kecuali istri korban yang mengeluh sakit demam, batuk, pilek, dan sesak napas hingga dirujuk ke RSUD dr Soedono Madiun.

“Sejauh ini istri korban masih dinyatakan pasien dalam pengawasan (PDP) corona atau Covid-19. Hal itu karena hasil pemeriksaan laboratorium belum keluar. Tapi, sudah ada penanganan,” kata Bupati Suprawoto.

Selain 10 anggota keluarga, Dinas Kesehatan Magetan juga mengambil darah empat orang tetangga korban. Keempat warga tersebut juga diduga melakukan kontak dengan korban dan keluarganya.

Menyikapi kasus tersebut, Bupati Suprawoto mengimbau warga Magetan tidak panik. Warga diminta untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Dia juga menyarankan agar warga secepatnya memeriksakan diri saat mengeluhkan sakit demam, batuk, dan pilek sekaligus mengurangi aktivitas di luar rumah untuk sementara waktu. Hal itu sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Direktur RSUD dr Soedono Madiun Bangun Tripsila sebelumnya membenarkan jika rumah sakit yang dipimpinnya menerima pasien rujukan pada Jumat (13/4/2020) pukul 22.00 WIB. Pasien ini merupakan seorang perempuan, berusia 55 tahun, istri dari pasien positif korona yang meninggal di RSUD Moewardi Solo dan telah dimakamkan di Magetan pada Rabu (11/3/2020).


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network