SUKOHARJO, iNews.id – Pemkab Sukoharjo melanjutkan kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk seluruh jenjang sekolah. PJJ telah berlangsung sejak sepekan lalu, bersamaan munculnya klaster penyebaran Covid-19 di sekolah
Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan kebijakan PJJ dilanjutkan sampai akhir Februari 2022. Penambahan kasus positif aktif yang cukup tinggi menjadi pertimbangan utama, selain menunggu instruksi dari Pemprov Jawa Tengah dalam bidang pendidikan.
“Kami lebih mengutamakan keselamatan dan kesehatan anak anak daripada mengejar target PTM (pembelajaran tatap muka),” kata Etik Suryani, Selasa (15/2/2022).
Pada sisi lain, capaian vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun terus dikejar. Sebab kenyataannya, klaster sekolah tetap muncul dan perlu mendapatkan penanganan segera agar tidak terus meluas.
"Tidak usah cepet-cepetan, yang penting penanganan Covid-19 dapat dikondisikan dulu,” ujarnya.
Pada awal pekan ini, terjadi penambahan 146 kasus baru. Total jumlah kasus positif aktif yang ditangani mencapai 617 kasus. Sebanyak 556 orang menjalani isolasi mandiri.
Sementara, satu orang menempati isolasi terpusat (isoter) di Puskesmas Celep, Kecamatan Nguter dan 60 orang dirawat inap di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 karena bergejala berat.
Pihaknya juga menerima laporan 3 kasus positif meninggal dunia di awal pekan ini. Untuk data kematian kasus, merujuk pada warga Sukoharjo secara umum, termasuk kasus dari luar daerah.
Meskipun angka kenaikan kasus Covid-19 cukup tinggi, Sukoharjo masih berstatus zona risiko rendah atau zona kuning. Sebab, cakupan vaksinasi daerah telah melampaui target.
Untuk vaksinasi primer dosis satu mencapai 78,9 persen, dosis dua 73,3 persen, vaksin booster sebanyak 4,5 persen. Sedangkan sasaran usia 6-11 tahun dengan target 80.447 anak, dosis satu sebanyak 87 persen dan dosis dua 38,5 persen.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait