Salah satu petugas medis, dr Ardianai mengatakan, para pengungsi banyak yang mengalami demam, pusing, kembung dan gatal-gatal. “Beberapa di antaranya dirujuk ke rumah sakit karena perlu penanganan medis lanjutan dan perawatan khsusus,” kata Ardianai.
Jumlah pengungsi di Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan mencapai sekitar 5.000 orang. Mereka tersebar di puluhan titik lokasi pengungsian. Banjir juga merendam jalur Pantura dan jalan kota. Sehingga aktivitas warga terganggu karena banyak kendaraan yang mogok.
Jalur yang terendam banjir antara lain Jalan KH Mansyur dan Jalan Raya Tirto. Akibatnya, terjadi antrean panjang kendaraan yang mencapai sekitar 2 kilometer. Kendaraan harus berjalan pelan-pelan dan antre satu persatu karena banyak lubang cukup dalam.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait