"Langkah itu kita ambil sebagai upaya cadangan apabila sewaktu-waktu BOR (Bed Occupancy Rate) seperti di rumah sakit, asrama haji maupun rumah dinas sudah penuh," kata Hendi, Kamis (10/6/2021).
"Hari ini tercatat komposisinya 55 persen warga Semarang, dan 45 persen warga luar Semarang yang didominasi dari Kudus. Mudah-mudahan satu dua minggu ini angkanya menurun, jadi tidak perlu menggunakan hotel-hotel di Semarang sebagai tempat karantina,” katanya.
Di sisi lain, dalam komunikasinya dengan sejumlah pengelola hotel di Kota Semarang, dia mengingatkan agar setiap hotel tidak luapa untuk menjaga standar protokol kesehatan dengan ketat.
“Yang kita rintis dari awal, tolong dijadikan standar. Mulai tamu datang dicek suhu tubuh, kamar disemprot disinfektan secara rutin dan seterusnya. Kalau sudah dilakukan teruskan saja. Mari kita menjadi satu tim yang benar-benar mematuhi peraturan yang ada,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait