SEMARANG, iNews.id - Kasus kematian warga yang melakukan isolasi mandiri Covid-19 di rumah menimbulkan persoalan lain di Kota Semarang. Tak sedikit warga yang enggan dan takut untuk memandikan dan memakamkan warga meninggal di rumah akibat Covid-19.
Merespons hal itu, Wali kota Semarang Hendrar Prihadi langsung menginstruksikan jajarannya untuk membentuk relawan-relawan yang bertugas melakukan pemulasaraan jenazah Covid-19.
“Saat ini sudah terbentuk relawan yang bisa melakukan pemulasaraan untuk memandikan jenazah yang meninggal akibat Covid secara steril dan bergotong-royong dengan masyarakat,” kata wali kota yang akrab disapa Hendi ini, Senin (5/7/2021).
Setidaknya relawan-relawan tersebut telah terbentuk di 16 Kecamatan di kota Semarang. Tak hanya bertugas untuk memandikan jenazah saja, para relawan tersebut menurut Hendi juga turut membawa dan mengantarkan jenazah hingga pemakaman terdekat.
Di Kecamatan Semarang Barat, misalnya relawan pemulasaraan sebelumnya telah dibekali pengetahuan tentang penanganan jenazah Covid-19 yang bekerja sama dengan Puskesmas terdekat dan Rumah Sakit Kariadi.
"Berbekal pengetahuan tersebut, diharapkan proses perlakuan jenazah dipastikan aman dan steril seperti penyemprotan disinfektan, dikafankan kemudian dibungkus dengan plastik 3 kali dan dimasukkan ke dalam peti kemudian disemprot disinfektan lagi," katanya.
Senada dengan Hendi, Camat Semarang Barat, Heroe Soekandar juga merespons positif keberadaan para relawan pemulasaraan jenazah ini karena banyak warga di wilayahnya yang segera memperoleh pertolongan.
“Saat ada yang meninggal karena Covid bisa langsung kita bantu. Kita edukasi juga kepada masyarakat, membantu memandikan jenazah karena kebanyakan mereka tidak paham dan merasa takut,” ujar Heroe.
Di wilayah Semarang Barat, saat ini pihaknya memiliki sekitar 30 relawan di mana sebagian besar merupakan anak-anak muda.
Para relawan tersebut juga telah dilengkapi dengan APD dan perangkat sterilisasi sehingga aman tidak hanya untuk warga sekitar namun juga untuk para relawan itu sendiri.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait