SEMARANG, iNews.id - Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan komitmen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengembangkan kawasan Kota Lama Semarang sebagai pusat pariwisata Indonesia. Salah satunya dengan membangun hotel bintang empat di kawasan berjuluk Little Netherland ini.
Komitmen itu ditunjukkan Erick Thohir dengan mengunjungi kawasan Kota Lama Semarang, Sabtu (21/1/2023) malam. Erick tampak didampingi Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryati Rahayu dan Dirut Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata (InJourney) Dony Oskaria.
Erick Thohir menyebutkan sekitar 80 persen gedung-gedung yang ada di Kota Lama merupakan milik BUMN. Dia tak ingin aset-aset yang dimiliki BUMN tersebut tidak aktif, sehingga harus dikembangkan.
"Memastikan, BUMN punya aset tapi jangan sampai tidak aktif. Kota Lama mungkin 80 persen gedung-gedung milik BUMN. Daripada aset diam, maka harus dikembangkan," ujar Erick Thohir.
Menurutnya, hotel yang akan dibangun tersebut bukan membangun gedung dari nol, melainkan menyulap Gedung Jiwasraya menjadi hotel. Lokasi gedung tersebut sangat strategi, tepat berhadapan dengan Gereja Blenduk. Perlu diketahui, Gedung Jiwasraya merupakan bangunan cagar budaya yang dibangun sekitar tahun 1916.
Sementara sesuai informasi dari Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria hotel tersebut nantinya merupakan hotel bintang empat. "Hotel bintang empat," kata Dony saat ditanya Erick Thohir.
Sisi lain, Erick Thohir memberikan apresiasi pada Pemerintah Kota Semarang yang telah merawat Kota Lama. Menurutnya, di wilayah lain ada arsitektur bangunan peninggalan-peninggalan sejarah justru dihancurkan. Padahal bangunan atau gedung-gedung arsitek lawas itulah yang menjadi sejarah dan daya tarik saat ini.
Erick berpesan, dalam pengelolaan Kota Lama ke depannya harus mengacu pada dua hal. Pertama, memaksimalkan aset BUMN untuk wisata, baik wisatawan asing dan terlebih lagi wisatawan lokal.
Dia tak ingin menomorduakan wisatawan lokal karena jumlahnya jauh lebih banyak dari wisatawan asing. Jumlahnya bisa 70 persen berbanding 30 persen. "Jangan menomorduakan bangsa sendiri. Layani mereka sebagaimana wisatawan asing," tegasnya.
Kemudian yang kedua adalah memaksimalkan peran serta UMKM dna brand-brand lokal seiring pengembangan Kota Lama. Hal itu akan menumbuhkan potensi ekonomi masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan. Selain juga menjadi daya ungkit untuk mendongkrak perekonomian agar menjadi nomor 4 terbesar di dunia.
Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebutkan ada 5,2 juta wisatawan yang singgah di Kota Semarang sepanjang 2022. Jumlah itu sudah meningkat dibandingkan saat pandemi Covid-19 masih melanda.
“Jika dibandingkan saat sebelum Covid-19, maka jumlah itu masih sedikit. Karena saat sebelum Covid-19 ada 7,2 juta wisatawan datang ke Kota Semarang,” kata Ita.
Dia berharap, dengan adanya dukungan dari BUMN ini, ke depan wisatawan yang mengunjungi Kota Semarang bisa lebih meningkat.
Editor : Ahmad Antoni
menteri bumn erick thohir wali kota semarang hevearita gunaryati rahayu kota lama semarang kota semarang InJourney badan usaha milik negara Hotel bintang gereja blenduk
Artikel Terkait