PEMALANG, iNews.id – Korban angin puting beliung di Desa Bojongnangka, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah yang saat ini mengungsi di gedung Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Ulum kondisinya memprihatinkan.
Mereka mengalami trauma akibat bencana tersebut. Bahkan, dua pengungsi kerap pingsan begitu melihat rumahnya sudah rata tanah akibat amukan angin puting beliung.
Beberapa pengungsi lainnya juga mengaku masih sakit di bagian kepala setelah tertimpa material bangunan. “Kepala masih pusing karena kejatuhan genteng dan nabrak tembok,” kata Masruroh, salah seorang pengungsi dengan kondisi kepala diperban, Senin (01/01/2018).
Kondisi serupa juga dialami Warniti. Dia mengaku badannya demam dan memar di bagian kepala akibat kejatuhan material bangunan rumah yang rusak disapu angin puting beliung. “Sejak tadi malam belum bisa tidur karena mikirin rumah saya yang ambruk,” ucapnya.
Kendati demikian, Warniti dan pengungsi lainnya mengaku tidak mengalami kekurangan logistikan makanan maupun pakaian selama tinggal di pengungsian. “Kalau makanan tidak ada masalah semua tercukupi, termasuk pakaian juga,” katanya.
Pemkab Pemalang melalui BPBD setempat sudah membangun dapur umum untuk melayani kebutuhan logistika para pengungsi hingga tiga hari ke depan.
Sementara itu, bencana yang memorakporandakan 159 rumah warga tersebut mengundang perhatian sejumlah kalangan untuk memberikan bantuan. Salah satunya, anggota DPR dari Dapil X Jateng, Andriyanto Johan Syah. Dia berjanji akan membantu mempercepat tersalurnya bantuan untuk warga korban angin puting beliung. “Kami mengapresiasi reaksi yang cepat baik dari Pemkab Pemalang, TNI dan polisi dalam membantu para korban bencana,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, angin puting beliung yang menerjang Desa Bojongnangka, Minggu (31/12/2017) sore itu mengakibatkan 159 rumah warga rusak parah, 50 rumah ambruk dan jebol, serta 14 orang terluka karena tertimpa reruntuhan atap.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait