“Dalam sehari bisa menerima pesanan lebih dari sepuluh orang,” katanya. Dia mengatakan, usahanya sempat terpuruk selama dua tahun akibat pandemi dan kini mulai bangkit dan mempekerjakan ketujuh karyawannya lagi.
Karena membeludaknya order kue Lebaran, beberapa bahan baku pembuatan kue mengalami kelangkaan ditambah lagi harga bahan baku juga ikut naik, sehingga proses pembuatan kue sedikit mengalami keterlambatan.
Meski harga bahan baku mengalami kenaikan, namun pelaku usaha tidak berani ikut menaikkan harga kue lebaran dan memilih sedikit untung karena akan berdampak besar pada pesanan. Untuk mempercepat proses penyelesaian produksi, seluruh pekerja harus ikut lembur.
Beberapa pesanan yang sudah selesai, kemudian dikemas dalam kardus besar dan siap dikirim ke pemesan. Pemesanan kue kering telah ditutup pada H-7 Lebaran agar pengiriman bisa tepat waktu sebelum Idul Fitri.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait