Selanjutnya, Atikoh menyampaikan pidato dengan memakai bahasa Inggris. Dalam pidatonya, ia menyampaikan jika dirinya senang bisa berbicara dengan tema human security. Dia juga menyinggung eratnya kerja sama antara Indonesia dengan Jepang.
"Saat kita menghadapi berbagai tantangan, seperti bencana alam, pandemi, dan ketidakpastian ekonomi, kita harus bekerja sama untuk mengatasi permasalahan ini dan memastikan kesejahteraan warga negara kita," kata Atikoh.
Mengakhiri sambutannya, Atikoh kembali memakai bahasa Jepang. Ia menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada para tamu yang hadir dalam kesempatan tersebut.
"Minasan, gochisosama deshita. Kokoro kara osewa ni narimashita. Kondo, mata no okoshite no oai de, arigatou gozaimashita," katanya.
Makna kalimat tersebut, yakni terima kasih banyak atas waktu Anda hari ini. Senang sekali bisa berada di sini bersama anda semua.
Diketahui, Siti Atikoh yang merupakan istri Ganjar Pranowo mengeyam pendidikan Strata 1 atau S1-nya di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Namun, Atikoh sangat erat hubungannya dengan Jepang lantaran diri meneruskan studi Strata 2 (S2) di Universitas Tokyo dengan mengambil jurusan kebijakan publik. Universitas itu adalah salah satu yang tertua yang didirikan pada tahun 1877.
University of Tokyo bahkan dianggap sebagai universitas paling selektif dan bergengsi di Jepang dan termasuk salah satu universitas terbaik di dunia.
Pada 2021, tercatat 17 perdana menteri Jepang, yaitu lulusan kampus tersebut. Termasuk 18 penerima Hadiah Nobel, empat penerima Hadiah Pritzker dan lima astronot merupakan lulusan kampus itu.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait