Oleh karena itu, kata Sumartono, saatnya bisa berbagi, dan dapat menyelamatkan sesama yang sedang terkonfimasi positif Covid dengan membantu plasma darah.
Donor plasma darah tersebut dengan menggunakan mesin apheresis, sehingga diambil plasmanya saja, dan bisa dilakukan selama dua minggu sekali selama antibodi pendonor masih kuat. Karena setiap orang antibodinya tidak sama jumlahnya.
Ada yang orang tanpa gejala (OTG) Covid-19, kata dia, mempunyai antibodinya tinggi sudah bisa menyumbangkan plasma konvalesen. Ada yang sudah terpapar tetapi antibodinya rendah, pihaknya otomatis tidak mengambil karena antibodinya rendah. Jika diberikan pasien yang antibodinya rendah juga tidak bermanfaat.
Menurut dia, tidak semua pasien yang sembuh dari Covid-19 bisa mendonorkan plasmanya, khusus yang jenis kelamin perempuan misalnya, juga tidak bisa karena nadinya lembut.
"Donor plasma merupakan metode pengambilan darah hanya diambil salah satu komponen saja, yang lain dikembalikan lagi ke dalam tubuh, dan dalam dua minggu sekali donor plasma bisa dilakukan kembali," katanya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait