Dirresnarkoba Polda Jateng Kombes Pol M. Anwar Nasir (baju putih) menunjukkan packaging sabu yang disita dari penangkapan penumpang kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, saat pemusnahan barang bukti sabu di kantornya, Kota Semarang, Kamis (21/9/

Kepala Subbid Narkoba Bidang Labfor Polda Jateng AKBP Bowo Nurcahyo mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Puslabfor Mabes Polri terkait barang bukti sabu itu. “Kami melakukan profiling barang buktinya,” tambahnya di lokasi yang sama.

Menurut AKBP Bowo, untuk profiling barang bukti ada 2 aspek yang diteliti. Pertama adalah aspek packaging alias kemasan atau bungkus. Hasilnya, ada kesamaan dari barang bukti yang disita dari penumpang kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dengan barang bukti yang disita di Lampung dan Jakarta jaringan Fredy Pratama.“Sudah konfirm ke Puslabfor,” ujarnya.

Aspek kedua untuk profiling barang bukti itu, kata AKBP Bowo, adalah aspek drugs desainer. “Ini adalah penanda obat yang diciptakan karena kebiasan orang yang menciptakan obat itu, di dalam sabu itu antara lain ada fingerprint,” jelasnya.

Sementara, pada jaringan Fredy Pratama Bareskrim Polri menyita total sabu seberat 10,2 ton. Sejumlah tersangka lain sudah ditangkap, termasuk perwira aktif polisi hingga selebgram. 


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network