Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menegaskan tidak ada kriminalisasi dalam kasus perusakan pabrik tekstil di Pekalongan. (foto: Ist)

SEMARANG, iNews.id Polda Jateng merespons kasus dua warga Buaran, Pekalongan yang mendatangi pabrik tekstil di Pekalongan hingga berujung pada perusakan inventaris. Kabid Humas Polda Jateng  Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menegaskan tidak ada kriminalisasi dalam kasus tersebut. 

Sebab itu, dia meminta siapa pun yang menghembuskan isu kriminalisasi agar mempelajari kasus tersebut dengan benar. "Hak-hak tersangka pun sudah di gunakan untuk mempraperadilankan Polri dalam kasus ini. Buktinya, putusan hakim menolak gugatan dan memutuskan sah tindakan penyidik, dalam artian tidak ada kesalahan prosedur," kata Iqbal, Minggu (17/10/2021).

Dia mengatakan, setiap perkara harus dilihat secara detail serta obyektif dan semua yang dijalankan Polres setempat sudah sesuai dengan KUHAP maupun KUHP.

Iqbal mengungkapkan,  kronologi kasus perusakan itu bermula dari sejumlah orang yang masuk secara paksa masuk ke lingkungan pabrik PT Panggung Jaya Indah Textil, Pekalongan. Mereka ingin ketemu dengan dua pimpinan pabrik Hamzah dan Agung.

"Karena tidak sabar, mereka kemudian masuk ke ruang boiler pabrik dan meminta mesin dimatikan. Operator boiler  kemudian minta petunjuk supervisornya. Kemudian supervisor tidak berani memutuskan dan lapor pimpinan pabrik," katanya.

Pada situasi itu lah, kata dia, dua orang berinisial MA dan KU mengambil bongkahan batu bara kemudian melempar kaca panel elektrik boiler dan dinding sampingnya sehingga pecah. "Jadi kejadiannya murni perusakan sesuai pasal 170 ayat 1 KUHP," ujar Iqbal.

Demikian pula dengan Berkas Perkara Penyidikan sudah dinyatakan Lengkap P21 oleh jaksa dan tahap dua-nya segera diserahkan ke Kejaksaan pada Selasa (19/10).

"Kami tegaskan lagi tidak ada kriminalisasi dalam perkara ini. Jadi tuduhan kriminalisasi seperti yang dihembuskan LBH Semarang di beberapa media Nasional, kami nilai kurang pas. Silakan lihat kasusnya secara detail dan jangan menggiring opini publik seolah ada kriminalisasi," katanya.

Menurutnya, publik saat ini sudah cukup cerdas dan selektif untuk menilai sebuah berita, benar atau tidak. Untuk itu semua pihak agar diminta untuk menghormati proses hukum yang berjalan serta menyerahkan putusan kasus tersebut pada level pengadilan.

"Jika ada permasalahan, silakan gunakan jalur hukum yang ada. Demikian juga ketika proses hukum sudah berjalan, masyarakat disilakan memantau secara jernih dan menghormati prosesnya. Hukum kan dibuat untuk kepentingan kita bersama," ujarnya.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network