Selain mengajarkan tehnik ecoprint kepada anak disabilitas, ia juga mengajari orangtuanya dengan tehnik yang berbeda. Jika anak diajari ecoprint dengan tehnik founding, maka ibunya diajari dengan metode kukus.
"Saat para orang tua menunggu anaknya, mereka juga mendapatkan pelatihan. Harapannya semoga bermanfaat, paling tidak bisa menambah pengalaman,” ucapnya.
Bripka Puguh bersama anak-anak disabilitas memiliki punya ecoprint presisi. Artinya dipres dari segala sisi, karena proses pembuatannya dengan menekan dari semua sisi. Sementara, Yayasan Disabilitas Insan Mandiri Blora Selatan, hingga kini telah mempunyai 80 anak asuh berkebutuhan khusus.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait