Tiap tahun, pihaknya menganggarkan Rp15 juta untuk kegiatan para penyandang disabilitas. Dan, tahun ini anggaran naik menjadi Rp20 juta per tahun.
"Kita anggarkan buat pelatihan-pelatihan, tapi sempat terhenti karena pandemi. Tahun ini kita anggarkan Rp20 juta, dibuat peternakan ayam," ujarnya.
Bukan hanya itu, Pemdes juga memberikan kemudahan bagi disabilitas. Seperti sarana dan prasarana termasuk poli kesehatan. "Ada polindes bagi kaum difabel. Dan, kalau mengurus administrasi kami jemput bola, kami yang datang ke rumah biar mudah," katanya.
Pihaknya berharap, pencanangan Desa Ramah Disabilitas tersebut mampu menginspirasi daerah lain. "Semoga ini bisa mengajak daerah lain untuk memperhatikan teman-teman disabilitas," ujarnya.
Sudarmono, anggota Komunitas Satu Hati mengaku menemukan semangat hidup setelah mengikuti komunitas tersebut. "Saya menemukan semangat hidup setelah bertemu teman-teman di sini," katanya.
Dia bercerita, nasib nahas dialaminya saat kecelakaan di Magelang 2012 lalu. Sudarmono mengalami luka parah hingga kehilangan kedua tangannya.
Editor : Ahmad Antoni
disabilitas Kabupaten Klaten pemprov jateng komunitas Satu Hati kesehatan Jodoh kecelakaan Pemerintah desa
Artikel Terkait