Gubernur Ganjar saat mengunjungi keluarga yang tinggal di rumah sempit di kawasan Pecinan Semarang. (IST)

SEMARANG, iNews.id - Sepetak rumah berukuran 3 x 4 meter berada di antara rumah-rumah gedong di kawasan Pecinan Semarang. Sesak untuk ditempati, tapi rumah Jongkis itu penuh ke lapangan toleransi. 

Ya, di rumah itu tinggal 14 orang. Jongkis dan suaminya yang keturunan Tionghoa beragama Islam. Sedangkan dua anaknya beragama Kristen dan Buddha. Serta cucu-cucu Jongkis yang ikut agama orang tuanya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengunjungi keluarga Tionghoa pada Selasa (1/2/2022) yang bertepatan dengan Perayaan Imlek. Dia silaturahmi ke rumah warga Tionghoa yang hidup jauh dari berkecukupan.

Keluarga Jongkis, di Jalan Sekolan, Kampung Purwodinatan, menjadi pemberhentian pertama. Saat Ganjar datang, hanya ada Jongkis dan anak serta cucu-cucunya. Gunadi, suami Jongkis sedang bekerja. "Bapak tukang kunci di Jalan Kartini," kata perempuan 59 tahun itu.

Jongkis bercerita, tinggal di Pecinan sejak 1981. Rumah itu peninggalan mertuanya. Ada dua lantai di rumah itu. Bagian atas sama kecil dan sumpeknya dengan lantai bawah. Jelas untuk tidur harus berbagi. Tiga orang di lantai satu dan empat di lantai dua. “Cucu biasa tidur di rumah tetangga,” katanya.


Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network