Mereka bisa melihat-lihat benda bersejarah, gambar, memorabilia yang menggambarkan perjalanan misi para suster OSF di dunia dan di Indonesia, baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun layanan sosial.
Setelah itu, setiap kelompok anak membuat vlog masing-masing yang menceritakan ulang semua materi yang telah mereka pelajari dari pos-pos belajar.
Anak-anak itu berkumpul pada kegiatan bertajuk Anak Semarang Damai (Semai) angkatan ke-4. Semai adalah program yang digagas khusus untuk anak pra-remaja untuk menghargai perbedaan dan keberagaman. Di tahun 2018 dan 2019, Semai dilaksanakan di Kelenteng Tay Kak Sie dan Pura Agung Giri Natha. Sempat terhenti selama masa pandemi Covid-19, Semai terlaksana kembali tahun 2022 di Vihara Tanah Putih, dan tahun ini kembali diadakan di Susteran Gedangan.
Saat sesi penutupan, Suster Franciana OSF berpesan kepada para peserta Semai #4 agar menjaga persahabatan di tengah keberagaman. “Kita semua mendapatkan panggilan untuk berbuat baik kepada sesama, dan dengan iman terhadap penyelenggaraan ilahi, mari bekerja dengan gembira untuk membuat dunia ini lebih indah,” ujarnya.
Koordinator Pelita Setyawan Budy kembali menggarisbawahi betapa pentingnya warga Semarang merawat perdamaian dan kebhinnekaan, khususnya menjelang Pemilu 2024.
“Pemilu sudah tinggal beberapa bulan lagi. Kita semua perlu terus mengeratkan jalinan persahabatan, agar Semarang bisa menjadi contoh wujud nyata kehidupan masyarakat yang damai dan harmonis. Mari nyalakan pelita, daripada mengutuki kegelapan,” pesannya.
Editor : Ahmad Antoni
toleransi kota semarang Suster biara lintas agama susteran OFF gedangan Kelenteng Tay Kak Sie pura agung giri natha
Artikel Terkait