Ia mengatakan, di masa-masa awal Covid 19 masuk di Jateng, telah dilakukan rapat bersama. Pihaknya menilai semua pejabat gagap menyikapi. Lantaran Covid ini merupakan bencana nonalam yang baru kali pertama terjadi dan begitu mengkhawatirkan.
“Dalam perjalanannya, penanggulangan membutuhkan begitu banyak pengorbanan. Mulai dari anggaran dengan melakukan refocusing dari sejumlah pos di APBD 2020, tenaga, hingga nyawa,” kata pria yang akrab disapa Bambang Kribo ini.
Namun demikian, pihaknya mengapresiasi peran tenaga kesehatan yang berjuang mati-matian untuk mencegah maupun merawat mereka yang terinfeksi.
Hingga akhirnya sebagian tenaga kesehatan juga gugur. Bambang menyebut mereka telah melakukan jihad kemanusiaan yang begitu besar.
Namun dalam perjalanannya waktu, lanjut dia, angka Covid-19 di Jateng mengalami fluktuasi dan tak dipungkiri mengkhawatirkan karena mengalami peningkatan. PPKM 1 dan 2 yang telah dicanangkan setelah dievaluasi ternyata tak berjalan maksimal.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait