Prabowo mengatakan, sebagai Menteri Pertahanan yang kementeriannya membina Universitas Pertahanan, dia beberapa kali menemukan para mahasiswa dan mahasiswi yang datang dari keluarga kurang mampu secara finansial. Namun mereka berhasil diterima di kampus tersebut dan menjadi calon-calon insinyur.
Prabowo bercerita tentang seorang mahasiswa teknik elektro di universitas tersebut yang ternyata anak seorang buruh pelabuhan.
"Namanya saya masih ingat, Novia. Saya tanya dia asal sekolahnya dari mana, dari madrasah. Saya tanya orang tuamu kerja apa. Bapaknya tukang bakso. Anaknya masuk fakultas teknik mesin. Artinya apa? Peluang itu terbuka ke mana saja," katanya.
Prabowo pun menanamkan optimisme kepada para santri tentang bagaimana menjaga kekayaan bangsa Indonesia dengan ilmu pengetahuan dan sains. Apalagi saat ini ekonomi Indonesia menempati urutan ke-16 terbesar di dunia.
Optimisme juga disampaikan oleh Prabowo bahwa dua tahun belakangan ini dunia dilanda pandemi hingga berdampak kepada krisis di berbagai sektor. Ditambah lagi dengan peperangan antara Ukraina dan Rusia.
Namun Indonesia bisa menghadapinya meski juga terkena dampak.
"Kita bersyukur karena karunia Yang Maha Kuasa, tapi kita juga harus bersyukur bahwa kita punya pemerintah yang handal, pemerintah yang kapabel, harus diakui," ujarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren API Asri Tegalrejo KH. Muhammad Yusuf Chudlori menyambut kedatangan Prabowo malam itu yang didampingi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
Dia berterima kasih atas kedatangan Prabowo dan mendoakan Prabowo dapat memimpin bangsa Indonesia.
"Gus Dur alumni Tegalrejo, presiden keempat pernah bersaksi Pak Prabowo ini adalah pemimpin bangsa yang ikhlas, maka dengan keikhlasannya kita doakan bersama-sama ke depan Pak Prabowo menjadi pemimpin republik Indonesia yang kita cintai,” ujarnya.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait