Para peternak itik di sepanjang pantura Kota Tegal, Jawa Tengah, mengeluhkan produksi telur itik yang terus mengalami penurunan. (iNews/Yunibar)

TEGAL, iNews.id - Para peternak itik di sepanjang pantura Kota Tegal, Jawa Tengah, mengeluhkan produksi telur itik yang terus mengalami penurunan. Kondisi itu akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Seperti yang dikeluhkan Karyadi, salah seorang peternak itik di Kelurahan Pesurungan Lor, Kecamatan Margadana, Kota Tegal. Dia mengaku produktivitas itik bertelurnya merosot hingga 50 persen.

Dari jumlah 250 ekor itik miliknya, saat ini hanya mampu bertelur antara 100 hingga 110 telur saja. Padahal pada kondisi normal atau saat musim kemarau, itik-itiknya itu mampu bertelur hingga 200 telur setiap harinya. Akibatnya dirinya kehilangan pendapatan dan merugi.

“Dalam sehari saya membutuhkan sedikitnya dua basket ikan segar. Harga satu basket ikan Rp75.000 dan bahan pakan lainnya untuk campuran berupa nasi aking dan bekatul,” kata Karyadi, Selasa (7/12/2021).

Menurutnya, anjloknya produktivitas telur itik berdampak berkurangnya stok telur. Namun sayang, ketika stok telur itik berkurang, harga telur itik di tingkat peternak titik tidak mengalami kenaikan yakni Rp1.750 per telur.

“Di musim hujan para peternak harus menambah biaya pakan. Pasalnya nasi aking saat musim hujan susah didapat sebagai penggantinya dengan bekatul. Selain itu ikan yang harganya terus naik,” ujarnya.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network