Tanaman porang yang dikembangkan di Desa Kadirejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Selasa (23/3/2021). Foto: Sindonews/Angga Rosa.

SEMARANG, iNews.id Tanaman Porang mulai dikembangkan di Desa Kadirejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Tanaman memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dan diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani setempat. 

"Harga tepung umbi porang kering mencapai Rp200.000 per kilogram. Itu nilai jual yang cukup tinggi. Atas dasar itu, kami dorong warga yang mayoritas petani untuk budi daya porang," kata Kepala Desa Kadirejo, Riyadi, Selasa (23/3/2021).

Terkait pemasaran, warga tidak perlu bingung. Sebab sudah ada beberapa pabrik pengolahan umbi porang katak di Jawa Tengah. Selain itu ada kelompok tani yang memiliki jaringan pemasaran dengan pabrik. Pihaknya akan mendukung warga untuk budi daya tanaman porang dengan memberi bantuan bibit dan pupuknya. 

“Tanaman ini ke depan sangat bagus dan cocok di tanam di desa kami,” ujarnya.

Tanaman porang bisa diolah menjadi bahan pangan, kosmetik serta pembungkus obat. Ekspornya belakangan ini juga cukup tinggi. 

"Kami berharap dengan budi daya porang, kesejahteraan masyarakat Kadirejo bisa meningkat," ucapnya

Salah satu petani setempat, Sudadi mengatakan, satu hektare sawah yang ditanami 40.000 batang porang, satu kali panen mencapai hasil 80 ton umbi. Selain dijual dalam bentuk basah atau kering, biji katak yang terdapat pada tanaman porang juga dapat diperdagangkan. 

"Saya sudah tiga tahun menanam porang. Harga jual umbi per kilogram Rp13.000 basah, setiap satu tanaman dapat menghasilkan 2-2,5 kilogram umbi. Sedangkan jika dijual kering menjadi tepung Rp200.000 per kilogram,” kata Sudadi.

Porang selama ini diolah menjadi tepung untuk kebutuhan industri pangan ekspor, seperti pembuatan Konnyaku atau Shirataki. Negara yang menjadi tujuan ekspor antara lain China, Vietnam, India, dan Eropa.

Tanaman porang atau sejenis umbi-umbian, selama ini banyak ditemukan tumbuh liar di lahan kosong dan lembab. Tanaman bahkan dianggap tidak memiliki manfaat. 


Editor : Ary Wahyu Wibowo

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network