Kecurigaan warga ini juga beralasan, karena dengan diangkatnya suami kepala desa sebagai panitia diduga ada pengaturan dalam proses seleksi Perades. “Tahapannya itu terjadi intimidasi, ada indikasi money politik atau jual beli jabatan,’’ ujarnya.
‘’Kami mendatangi kades pukul 10.00, kades tidak mau menunjukkan berita acaranya, malah menantang warga untuk melaporkan ke atasan, makanya warga langsung spontan mendatangi Dinas PMD,’’ kata dia.
Dalam seleksi perades di Desa Plantungan dari 5 formasi dan 15 pendaftar ada 3 pendaftar yang mengundurkan diri. Ada pun pelaksanaan seleksi perades Plantungan dilakukan hari ini.
Sementara itu, Kepala Desa Plantungan, Endang Susana mengatakan untuk tata tertib peserta yang sudah lolos verifikasi data maka otomatis akan menjadi bakal calon perades.
Dan apabila dia tidak berkenan hadir untuk mengikuti tes maka akan di diskualifikasi dan diberikan nilai. "Intinya kemarin, warga mau mengambil berkas. Silakan tanya yang berkepentingan," ujarnya saat ditemui usai audiensi di kantor Balai Desa Plantungan tersebut.
Salah satu peserta Perades, Audia Fitriana mengatakan kekecewaannya karena sudah mengundurkan diri dari bakal calon Perades formasi Kasi Pelayanan. Namun namanya masih tercantum sebagai bakal calon.
"Ini kan jauh hari sebelum mepet hari ini. Dan itu dipersulit, diundur- undur sampai bolak balik ke Blora tidak ketemu," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait