Selain Kawah Timbang, lanjut dia, PVMBG juga belum berencana melakukan evaluasi terhadap status Waspada di Kawah Sileri meskipun suhu kawah tersebut dalam beberapa hari terakhir cenderung stabil.
"Suhunya saat ini cenderung di baseline (garis dasar atau kondisi normal, red.) Kawah Sileri yang berkisar 65-70 derajat Celcius," katanya.
Ia menduga hujan yang sering terjadi dalam beberapa waktu terakhir berdampak terhadap peningkatan volume air di Kawah Sileri sehingga memengaruhi terjadinya penurunan suhu.
Aziz memperkirakan hujan tersebut tidak sampai mengakibatkan terjadinya longsoran tanah yang dapat menyumbat saluran uap air yang ada di Kawah Sileri.
"Kalau hujannya dengan intensitas tertentu, lebih dari 20 milimeter mungkin airnya bisa membawa tanah. Kalau sekarang kan hujannya sering tetapi tidak lebat," jelasnya.
Oleh karena Kawah Timbang dan Kawah Sileri masih berstatus Waspada, dia mengimbau masyarakat untuk tetap memerhatikan rekomendasi yang telah dikeluarkan PVMBG.
Dalam hal ini, PVMBG merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan tidak mendekati Kawah Sileri pada jarak 1 kilometer dari bibir kawah.
Masyarakat juga direkomendasikan untuk tidak mendekati kawasan sektor barat daya, selatan, dan tenggara Kawah Timbang dalam jarak 500 meter serta waspada jika melakukan penggalian tanah di sekitar Kawah Timbang agar terhindar dari aliran gas CO2 yang sangat berbahaya bagi kehidupan.
Selain itu, masyarakat dan wisatawan agar tidak memasuki kawah-kawah di kompleks Dieng yang dapat berpotensi terjadi erupsi freatik berupa semburan lumpur atau lontaran material, juga kawah-kawah dengan konsentrasi gas vulkanik yang tinggi dan berbahaya bagi kehidupan.
Editor : Ahmad Antoni
dataran tinggi dieng kawah sileri kawah timbang pvmbg Kabupaten Banjarnegara bmkg kegempaan gempa tektonik erupsi freatik semburan lumpur
Artikel Terkait