Tujuannya agar adik dari si anak tersebut meniru memanggil kakaknya dengan kata tambahan Mas atau Mbak sebagai wujud penghormatan. Masyarakat Jawa juga biasa menggunakan kata Mas atau Mbak ketika berbicara dengan orang lain yang usia lebih muda. Tujuannya untuk menghormati daripada memanggil namanya langsung.
3. Ndhuk
Panggilan ndhuk berasal dari singkatan gendhuk. Istilah ini awalnya digunakan orang tua untuk memanggil anak perempuan mereka. Panggilan ini juga biasa digunakan paman atau bibi saat memanggil keponakan perempuannya. Dalam perkembangannya, pasangan muda banyak yang menggunakan sebagai bahasa sayang. Entah itu untuk memanggil pacar maupun istri mereka.
4. Raka dan Nimas
Panggilan sayang bahasa Jawa raka untuk laki-laki dan nimas perempuan. Panggilan ini termasuk ragam bahasa Jawa kromo inggil, sehingga kesannya anggun. Sedangkan maknanya kurang lebih sama saja seperti mas dan mbak.
5. Dhiajeng atau Ajeng
Panggilan dhiajeng atau ajeng dari bahasa Jawa Mataraman untuk kekasih perempuan. Sapaan ini memberi kesan lembut dan manis, khas karakter perempuan Jawa. Panggilan ini memang terdengar lebih formal di telinga.
6. Kakangmas atau Kangmas
Panggilan ini diucapkan perempuan kepada pasangan laki-lakinya. Memberikan kesan gagah, tampan, dan penyayang pada pasangan. Panggilan ini sering terdengar di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait