Selain itu bisa menjadi ancaman bagi pertahanan dan keamanan nasional. Terlebih latar belakang Bangsa Indonesia memiliki banyak perbedaan yang dapat berpotensi menimbulkan konflik maupun perpecahan.
Salah satunya adalah Kelompok Separatis Papua Bersenjata (KSPB), yang terus berupaya memisahkan diri dari NKRI, baik melalui aksi militer maupun jalur diplomasi yang didukung LSM, media asing, dan negara negara Melanesia di forum Internasional.
“Kita juga harus tetap waspada terhadap kondisi bangsa saat ini. Kemajemukan masyarakat dengan berbagai latar belakang suku, agama, dan ras, harus dikelola dengan baik, agar tidak berpotensi menimbulkan konflik sosial yang mengarah pada disintegrasi bangsa,” kata Pangdam.
“Termasuk mewaspadai permasalahan bangsa lainnya seperti bencana alam yang setiap saat bisa terjadi,” katanya.
Terkait tren positif penanganan Covid-19, Pangdam mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh prajurit dan PNS Kodam IV Diponegoro atas kontribusinya dalam membantu pemerintah menekan angka penularan Covid-19, khususnya di wilayah Jateng dan DIY.
Kepada peserta Rapim, Pangdam menekankan agar selalu membina kemampuan Prajurit demi peningkatan kemampuan, termasuk meningkatkan peran Satkowil dan mengontrol program maupun anggaran Satker jajaran Kodam IV/Diponegoro.
“Yang paling penting terus tingkatkan keimanan kepada Tuhan YME dan terus bangun kepercayaan masyarakat kepada Kodam IV/Diponegoro demi peningkatan citra positif TNI,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
rapat pimpinan kodam IV Diponegoro Pangdam IV Diponegoro Widi Prasetijono tni ad rapim komandan satuan Kelompok Separatis Papua rapim tni
Artikel Terkait