GROBOGAN, iNews.id – Rebutan gunungan hasil bumi di halaman Balai Desa Gubug, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Selasa (13/6/2023), berlangsung ricuh. Seorang nenek terjatuh dan terjepit di tengah kerumunan.
Mbah Sartini berusaha keluar dari kerumunan dengan berjalan menggunakan lutut karena tidak bisa berdiri sambil menggendong hasil bumi. Beberapa warga berusaha menolong untuk berdiri.
Meski terjatuh dan sempat terjepit, namun nenek asal Desa Gubug ini mengaku sangat senang bisa ikut berebut gunungan dan mendapatkan hasil bumi untuk dibawa pulang. Sambil berjalan seluruh hasil bumi ia amankan dengan cara digendong agar tidak terjatuh.
Sementara itu ratusan warga yang memadati halaman Balai Desa Gubug masih terlihat saling dorong dan berebut sisa gunungan yang masih menempel.
Panitia sedekah bumi yang hendak memulai acara pun kaget ketika melihat warga sudah menyerbu gunungan terlebih dahulu sebelum membacakan susunan acara.
Bahkan tokoh agama yang sudah siap untuk berdoa menjadi batal. Sehingga acara akhirnya dipercepat karena acara inti sudah terlaksana terlebih dahulu.
Hadi Santoso, Kepala Desa Gubug mengaku tidak berani meninggalkan tradisi ini setiap tahunnya karena takut terjadi bala seperti yang baru saja terjadi di wilayah Tegowanu Grobogan.
Pasalnya banyak karyawan pabrik yang kesurupan akibat melanggar dan meninggalkan adat. “Tradisi ini merupakan ungkapan rasa syukur petani dan warga Desa Gubug yang telah diberikan berkah dan panen yang melimpah pada tahun ini,” katanya.
“Selain itu tujuan utama adalah untuk mendoakan para leluhur dan nguri-uri kabudayan lokal,” ujar Hadi Santoso.
Dia mengatakan adanya keroyokan dan kericuhan dalam prosesi rebutan gunungan merupakan hal yang biasa dan tidak pernah dirasa sakit atau dendam oleh seluruh warga yang ikut rebutan gunungan.
Sebanyak sebelas gunungan yang berisikan hasil bumi ini diarak dari makam leluhur dan diakhiri di halaman kantor balai desa dengan pengawalan tokoh desa yang menunggangi dua ekor kuda.
Seluruh hasil bumi yang diperebutkan ini kemudian dibawa pulang oleh warga untuk dimasak dan dimakan bersama keluarga agar bisa mendapatkan berkah kesehatan, panjang umur serta rezeki yang melimpah.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait