Pertempuran kembali terjadi di Jalan Mayor Kusmanto dan terakhir di Stasiun Kereta Api Wergu Kulon. Bahkan hingga kini masih ada bekas peluru yang menembus kaca pada atap stasiun.
"Para pejuang lebih banyak bersenjatakan bambu runcing, meskipun ada yang membawa senjata api hasil rampasan. Sedangkan penjajah bersenjata api semuanya, sehingga terjadi penembakan secara membabi buta hingga mengenai kaca sebagai pemanis atap stasiun kereta api," kata Sancaka Dwi Supani, Selasa (17/8/2021).
Dengan adanya napak tilas, dirinya bersama anggota komunitas ontel ingin mengenang langsung dan mengingatkan kepada semua pihak bahwa harus hidup rukun demi menjaga kesatuan bangsa.
Ia juga berharap bekas stasiun kereta api yang saat ini dalam kondisi tidak terawat bisa dimanfaatkan untuk festival jajan pasar setiap akhir pekan, sehingga nantinya tetap terjaga kebersihan dan generasi mudanya juga bisa mengetahui sejarah perjuangan para pahlawan di Kudus sebelumnya.
Untuk mengenang pejuang 1945 yang gugur dalam pertempuran di Stasiun Kereta Api Wergu Kulon, juga dibangunkan tugu juang 45 tak jauh dari stasiun.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait