“Acara ini yang pertama ingin menghilangkan citra masyarakat tentang lulusan SMA sering wer-weran (konvoi) mungkin mengganggu dan menimbulkan stigma negatif ,” kata M Bagas Prasetio, siswa SMA.
“Yang kedua, acara ini bertujuan menunjukkan bahwa kelulusan di masa pandemi Covid ini kita juga bisa berpikir lebih dari lulusan kemarin. Acara ini kita bagikan 225 sembako kepada orang-orang yang membutuhkan serta 1000 nasi kuning,” katanya.
“Aksi anak-anak SMA ini bagus, untuk memberikan bingkisan yang bermanfaat daripada konvoi motor-motoran,” ujar Mukorobin, warga.
Sebelumnya, ratusan siswa perwakilan dari seluruh SMA dan SMK di Boyolali berkumpul di bawah Gedung Mahesa untuk berdoa bersama dan memotong tumpeng. Kemudian mereka menyebar ke seluruh kecamatan di Boyolali.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait