SUKOHARJO, iNews.id - Bantuan kesejahteraan untuk warga kurang mampu di Kabupaten Sukoharjo selama tahun 2022 terealisasi sekitar 95 persen. Bantuan antara lain program keluarga harapan (PKH), bantuan pangan nontunai (BPNT) dan program pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sukoharjo, Suparmin mengatakan, realisasi program bantuan menjadi salah satu yang selesai lebih awal di Jawa Tengah. Bantuan disalurkan melalui PT Pos Indonesia maupun perbankan yang ditunjuk pemerintah.
Penyaluran tentatif, baik melalui undangan ke kantor cabang lembaga penyalur bantuan maupun pihak penyalur yang mendatangi balaidesa setempat.
"Penyaluran di Sukoharjo salan satu yang selesai lebih cepat dan bagus," kata Suparmin, Jumat (29/12/2022).
Menurut dia, lima persen yang belum terealisasi karena kendala data yang berubah, seperti sasaran atau penerima, pindah domisili, sudah meninggal dunia, sebatang kara sehingga tidak ada ahli waris yang mengantar ke lokasi penyaluran.
Atau sasaran bersangkutan sudah naik kelas dari pra sejahtera menjadi sejahtera. Data belum terupdate sampai batas penyaluran bantuan.
"Kebanyakan karena kendala nonteknis saja," ujarnya.
Dikatakan Suparmin, angka realisasi program bantuan pada warga kurang mampu di Sukoharjo dinilai baik untuk tingkat provinsi. Sedangkan yang belum terealisasi akan disisir oleh petugas bersama Dinsos untuk langkah kebijakan lebih lanjut.
Suparmin menjelaskan, selain program bantuan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah bersama Baznas Sukoharjo juga rutin menyalurkan bantuan. Program bantuan bagi warga kurang mampu yang tercecer atau tidak tercover program pemerintah pusat. Sasaran bisa hasil pendataan petugas dinas sosial maupun usulan dari pihak desa.
"Kerja sama dengan Baznas lebih pada alternatif daerah menangani warga kurang mampu di luar data," ucapnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait