Namun, untuk kondisi prioritas jalur penghentian darurat pada KM 47+750 dengan pertimbangan aspek jarak berada sekitar 600 meter lebih efektif penanganannya terletak di tengah panjang kritis yang ada di JLS.
"Meski demikian, untuk jalur penghentian darurat pada KM 48+100 tetep diperlukan untuk dibangun dan juga mendapat prioritas yang sama," ujarnya.
Sementara itu, sejumlah warga Salatiga minta pemerintah segera mengatasi jalur rawan di JLS agar angka kecelakaan bisa ditekan. Mereka menilai pembangunan jalur penyelamat di JLS mendesak dilakukan. Sebab perempatan Kumpulrejo merupakan titik paling rawan dan sudah sering terjadi kecelakaan lalu lintas yang memakan korban jiwa.
"Selain itu, lampu penerangan jalan serta sarana prasarana penunujang lainnya untuk mengantisipasi kecelakaan di JLS juga perlu ditambah. Dan penambahan sarana prasarana penunjang jalan di JLS harus segera ditindaklanjuti," kata Alex (37) warga Kumpulrejo, Argomulyo.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait