Dia mengatakan, memang agak kesulitan ketika harus membawa burung di mobil. Pasalnya ia beberapa kali harus menyemprot burungnya dengan air agar burung tetap segar selama perjalanan.
Selain disemprot, Suroso juga harus menggantung burungnya di pepohonan di rest area agar burung tidak stres. Meski demikian, Suroso ikhlas melakukan hal tersebut demi sang burung kebangaannya.
"Nanti di Solo juga kalau orang kampung ada yang berani nawar tinggi saya lepas. Tinggal perlombaannya saja dicari yang tiketnya mahal soalnya semakin tinggi tiket lomba semakin mahal juga harganya. Bisa sampai Rp80 jutaan," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait