“Selanjutnya pada periode 2020–2024, RS UNS ditargetkan untuk menjadi RS tipe B dan meraih akreditasi paripurna serta ditetapkan menjadi RS pendidikan oleh Kementerian Kesehatan,” katanya.
Direktur RS UNS Prof Hartono menyampaikan, poliklinik ini menerapkan sistem fastrack dalam pelayanan mulai pendaftaran hingga pemeriksaan.
“Jadi, kasir, obat, lab itu ada semua. Pasien masuk di sini misal mau nunggu hasil lab bisa nunggu di cafe kecil, nanti kita setel musik biar nyaman. Saat ini, kita sedang mengusahakan agar tercover BPJS kelas A, kalau tidak disetujui ya sasarannya untuk non-BPJS,” kata Hartono.
Ia menambahkan, tarif untuk pemeriksaan dokter mulai rentang Rp50.000 hingga Rp100.000, bergantung pada pemeriksaan. Namun, kenaikannya tidak banyak dibanding klinik biasa.
“Kemudian kalau rawat inap, masuk ke kamar inap seperti pada umumnya. Jadi, poliklinik ini bisa dibilang hanya pintu masuknya saja. Kami juga memecah klinik pagi ke klinik sore supaya tidak menumpuk di pagi,” ucapnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait