“Listrik yang dihasilkan tidak hanya untuk mengangkat mesin sumur bawah tanah, namun bisa dimanfaatkan seluruh warga desa yang membutuhkan energi listrik alternatif,” kata Kepala Desa Blimbing Sutrisno, Selasa (20/4/2021).
Bahkan listrik yang dihasilkan juga sudah digunakan pengusaha ternak ayam. Selama ini, peternak kesulitan membayar tagihan karena besarnya mencapai Rp6 juta. Dengan adanya hidro mikro, mengurangi biaya dan pemerintah desa ada pemasukan.
Jika nanti semakin banyak warga yang membutuhkan tenaga listrik dari mikro hidro, maka kapasitas tegangannya akan ditambah. Pihaknya juga mendapatkan bantuan dari pendataan air tanah di bawah naungan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait