Suaminya itu bertugas di Puskesmas Karanganyar, Kota Semarang, dan sempat ditugaskan merawat pasien positif Covid-19 di Rumah Dinas Walikota Semarang, hingga akhirnya meninggal setelah dinyatakan positif Covid-19.
“Saya sempat khawatir saat beliau ditugaskan di Rumdin. Tapi beliau selalu meyakinkan bahwa itu menjadi tanggung jawab dan Insyaallah selalu dilindungi Allah SWT,” kata Heti.
Dia berharap, kisah suami dan kakak ipar tersebut menjadi penyemangat bagi para dokter yang masih berjuang melawan Covid-19.
“Untuk para dokter terus berjuang, dan jangan lupa jaga kesehatan. Dan masyarakat supaya bisa mematuhi protokol kesehatan. Bagi kami, corona itu nyata. Suami saya, adalah pahlawan bagi kami dan kita semua,” katanya.
Ica Sabrina, rekan kerja Sang Aji menyebutkan, almarhum punya kepedulian sosial yang tinggi.
“Orangnya baik, sangat peduli. Pernah hari Minggu saja masuk dan menengok pasien. Selain itu, banyak memberikan pelajaran soal kesehatan pada rekan kerjanya,” katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait